Facility Layout Problem
(FLP)didefinisikan sebagai penentuan struktur fisik dari suatu sistem produksi
(meller, 1996). FLP berfokus pada pencarian susunan yang paling efisien dari
permasalahan n departemen dengan kebutuhan area yang tidak sama pada
sebuah fasilitas. Tujuan dari FLP adalah untuk meminimumkan biaya material
handling dalam suatu fasilitas. Beberapa tujuan lain dari FLP menurut
Muller 1996 adalah:
- Memiliki aliran material yang seimbang untuk mengurangi bottleneck dalam produksi
- Mengurangi jarak perpindahan material
- Menggunakan ruang secara efektif
- Meningkatkan kepuasan dan keamanan pekerja
- Memperoleh fleksibilitas sehingga dapat dengan mudah diatur ulang untuk perubahan kondisi
- Kebutuhan area lantai (floor) dan departemen
- Batasan lokasi penempatan departemen, dimana departemen tidak boleh overlap, harus diletakan didalam sebuah fasilitas dan dalam beberapa permasalahan tidak dapat diletakan diarea tertentu.
Dynamic Facility Layout Problem
(DFLP) digunakan ketika ada perubahan aliran material selam perencaan. Pada
umumnya dipengaruhi oleh(shore dan Tompkins, 1980) :
- Perubahan bentuk desain
- Penambahan atau penghapusan produk yang diproduksi
- Penggantian peralatanproduksi sebelumnya
- Lifecycle produk yang pendek
- Perubahan jumlah produksi dan jadwal produksi
Ada beberapa jenis permasalahan
FLP
Penghematan adalah suatu hal
mutlak bagi setiap perusahaan. Dengan penghematan, perusahaan dapat memperbesar
keuntungan demi kesejahteraan setiap stockholder-nya. Di lain pihak, dengan
harga yang kompetitif, perusahaan dapat terus bertahan di pasar dan tidak
tergerus oleh competitor.
Salah satu komponen biaya dalam
manufakturisasi sebuah produk adalah biaya perpindahan material (material
movement cost). Biaya perpindahan material dengan sendirinya adalah biaya yang
tak menambah nilai (nonvalue-added cost) karena tidak merubah karakteristik
produk. Biaya ini dapat berhubungan dengan kualitas jika dikaitkan dengan
ketepatan waktu pelayanan dan keterjagaan kualitas suatu produk.
Diantara strategi yang bisa
diajukan untuk mengurangi biaya perpindahan material adalah pengaturan tata
letak mesin di dalam sebuah pabrik. Tata letak diatur sedemikian rupa sehingga
mesin-mesin yang memiliki keterkaitan yang tinggi diletakkan berdekatan. Selain
itu, pengaturan tata letak dapat menambah nilai tambah sebagai berikut:
memaksimalkan utilisasi ruang dan tempat, mengoptimalkan tingkat fleksibilitas
fasilitas, serta meningkatkan keamanan dan kepuasan pegawai (Muther, 1955;
Tompkins et al., 2003).
Optimasi
tata letak mesin adalah salah
satu permasalahan di bidang teknik
industry yang telah lama diteliti oleh para peneliti. Para peneliti mengajukan
berbagai metode, mulai dari metode eksak, algorithma heuristik, sampai
algoritma metaheuristik. Metode eksak
memiliki keterbatasan dalam hal jumlah mesin yang dapat diselesaikan, sedangkan
algoritma heuristik menghasilkan solusi yang kurang memuaskan. Untuk
menyelesaikan persoalan-persoalan yang besar, para peneliti mengajukan
algoritma metaheuristik. Jenis metode ini dapat menghasilkan hasil yang bagus
dengan waktu komputasi yang dapat diterima.
(dari berbagai sumber)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar