Kamis, 17 Juli 2014

Sistem Dinamis





Sistem merupakan istilah yang sering didengar namun memiliki banyak makna. Variasi makna ini bergantung pada bidang dimana istilah sistem tersebut digunakan. Blanchard, dalam Harrell dkk. (2004), menyatakan bahwa sistem adalah sekumpulan elemen – elemen yang berfungsi secara bersama – sama untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Sedangkan Gordon (1987) mendefinisikan sistem sebagai sebuah kesatuan atau sekumpulan objek yang tergabung pada suatu interaksi atau interdependensi (kesaling tergantungan). Muhammadi dkk. (2001) memberikan definisi pada sistem yaitu keseluruhan inter-aksi antar unsur dari sebuah obyek dalam batas lingkungan tertentu yang bekerja mencapai tujuan. Menurut Olsson dan SjÓ§stedt (2005), jantung dari sistem adalah interaksi antara sejumlah elemen dalam sistem yang terpisah dari lingkungan eksternal. Sistem eksternal akan terhubung dengan sistem melalui sejumlah input maupun output yang dapat ditunjukkan pada gambar berikut:


Dari beberapa definisi sistem tersebut dapat disimpulkan bahwa sistem merupakan sekumpulan elemen yang saling berinteraksi (bekerja sama) dan bergantung untuk mencapai suatu tujuan bersama pada lingkungan tertentu. Dalam sistem, masing – masing elemen memiliki peran tersendiri.
 

Menurut Kelton dkk. (2007), sistem perlu dimodelkan. Keperluan untuk memodelkan sistem berkaitan dengan kesulitan, biaya atau ketidakmungkinan untuk melakukan studi secara fisik terhadap sistem sebenarnya. Forrester (1994) berpendapat bahwa model dapat dijadikan dasar dalam melakukan investigasi eksperimental dengan biaya yang rendah dan waktu yang sedikit daripada mencoba untuk mengubah sistem sebenarnya. Selain itu, model juga lebih efektif dalam memberikan pemahaman terhadap karakteristik perilaku sistem yang belum diketahui daripada berusaha memahami sistem nyata.

Sistem dinamis berhubungan dengan perilaku yang tergantung terhadap waktu dari suatu sistem yang dikelola dengan tujuan untuk menggambarkan sistem yang diamati, memahami, baik secara kualitatif maupun kuantitatif, bagaimana umpan-balik informasi menentukan perilaku sistem serta merancang struktur dan kebijakan pengendalian umpan balik informasi  yang handal (robust) melalui simulasi dan optimasi (Coyle, 1996). Menurut Heij dkk. (1997), teori ini terkait dengan perilaku dari solusi sistem tertutup yang bersifat diferensial atas persamaan – persamaan yang berbeda terutama kebergantungan perilaku terhadap parameter – parameter yang berlaku.

Istilah “dinamis” dalam sistem dinamis merujuk pada pola fundamental dari perubahan seperti pertumbuhan, kerusakan maupun osilasi. Pembuatan model – model sistem dinamis digunakan untuk membantu dalam memahami mengapa suatu pola terjadi pada sistem. Jadi, tujuan pembuatan model adalah meningkatkan pemahaman terhadap suatu sistem dan bukan untuk memprediksikan (Ford, 1999).





Gambar Causal Loop

Sumber : (Wirjodirdjo, 2008)
Sistem dinamis berhubungan erat dengan struktur umpan-balik yang merepresentasikan causal loop (lingkar sebab akibat). Struktur umpan balik merupakan blok pembentuk model melalui lingkaran – lingkaran tertutup yang didasarkan pada hubungan kausal (sebab akibat). Lingkar umpan - balik tersebut merupakan pernyataan hubungan sebab-akibat dari variabel – variabel yang melingkar dan bukan hubungan korelasi statistik. Gambar 2.8 menunjukkan 2 jenis lingkar umpan-balik, yaitu umpan - balik positif (growth) dan lingkar umpan - balik negatif (goal seeking).

Forrester (1994) mengemukakan tahapan dalam sistem dinamis. Terdapat 6 tahap yang ada dalam sistem dinamis. Langkah pertama adalah mendeskripsikan sistem. tujuan dari langkah ini adalah memahami sistem yang ada. Tujuan akhir dari sistem dinamis adalah untuk pengembangan sistem saat ini. Proses pemahaman terhadap sistem bertujuan untuk mengetahui bagaimana perilaku yang tidak diinginkan sistem dapat terjadi. Pada tahap ini, hipotesis (dari teori) digunakan untuk mendukung bagaimana sistem membentuk masalah.

Selanjutnya, sistem diterjemahkan ke dalam bentuk level dan persamaan rate dari model sistem dinamis. Pada tahap 2 ini, sering terjadi perbedaan yang besar terhadap sistem nyata serta inkonsistensi yang perlu diperbaiki. Oleh karena itu, perlu dilakukan perbaikan yang dianggap perlu.

Tahap ketiga adalah simulasi model. Pada tahap ini, simulasi model dapat dilakukan jika telah melewati tahap kedua yang meliputi logical criteria yang memungkinkan model dapat dioperasikan. Logical criteria meliputi segala hal seperti semua variabel telah didefinisikan, tidak ada variabel yang terdefinisi lebih dari sekali, tidak ada persamaan yang simultan serta semua ukuran konsisten. Simulasi akan membangkitkan perilaku seperti yang ada pada sistem nyata. Karena tahap ini juga perlu perbaikan, peneliti perlu melakukan perbaikan dengan kembali ke tahap 1 maupun tahap 2.

Tahap 4 adalah mengidentifikasi alternatif kebijakan yang akan diuji. Uji simulasi bertujuan untuk menentukan kebijakan mana yang paling baik. Perilaku yang terbaik dari suatu alternatif akan digunakan untuk mengubah struktur sistem saat ini.

Tahap kelima adalah edukasi dan debat. Tahap ini merupakan tahap yang membutuhkan keahlian kepemimpinan dan koordinasi yang baik. Hal ini karena sifat resistensi yang timbul akibat "kenyamanan" dari sistem tradisional. Tahap terakhir adalah implementasi kebijakan baru. Dibutuhkan model yang relevan dan persuasif serta tahap edukasi yang cukup untuk memudahkan tahap ini. Tahap ini memerlukan waktu yang sangat lama. .

Gambar Tahapan Sistem Dinamis
Sumber : (Forrester, 1994)
Sistem dinamis telah diterapkan pada berbagai bidang. Forrester (1961) telah menerapkan sistem dinamis pada bidang sistem kontrol dan manajemen. Sedangkan Heji dkk. (1997) menerapkan pada bidang ekonomi dan keuangan. Ford (1999) mengaplikasikan sistem dinamis untuk memodelkan sistem lingkungan.

Adapun hubungan sistem dinamis dengan penelitian ini adalah keterlibatan variabel – variabel yang berubah serta tergantung terhadap waktu seperti pasokan bahan bakar minyak, kebutuhan akan converter kit, peningkatan penjualan alat transportasi dan lain sebagainya. Oleh karena itu, metodologi sistem dinamis merupakan metodologi yang tepat untuk digunakan pada penelitian ini.

1 komentar: